PROBIOTICS FOR AQUACULTURE
Dalam budidaya udang intensif, masalah yang seringkali dijumpai adalah menurunnya kualitas air, menurunnya tingkat kesehatan udang atau meningkatnya masalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus
Pemanfaatan probiotik diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan diatas.
Apa dan bagaimana probiotik dibahas secara sederhana di artikel ini
DEFINISI PROBIOTIK
probiotik adalah “mikroorganisme hidup sejenis maupun campuran atau produk fermentasi mikrobiologi, yang dimasukan ke dalam tubuh sebagai makanan tambahan (feed supplement), yang memiliki pengaruh menguntungkan (meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan) bagi hewan atau manusia dengan mengatur/memelihara keseimbangan kondisi mikroflora (mikroorganisme dalam tubuh) di dalam tubuh serta mengurangi bakteri pathogen penyebab penyakit di dalam tubuh (usus umumnya)".
Perkembangan selanjunya, dalam budidaya air (aquaculture) batasannya menjadi luas, selain diaplikasikan ke dalam tubuh hewan (udang), juga dipakai dilingkungan atau kolam/tambak tempat hidup udang budidaya. Bakteri probiotik di dalam kolam budidaya. Sehingga pengertian probiotik, pada aquaculture tidak hanya merupakan makanan tambahan (feed supplement), tetapi juga pembentuk kualitas air (conditioners).
Probiotik adalah jenis bakteri yang non patogenik (tidak menyebabkan penyakit) yang ditambahkan kedalam lingkungan tambak untuk perbaikan mutu lingkungan
Alie poernomo menulis bahwa Proibiotik adalah :
jasad renik ( bakteri atau fungi ) yang telah diisolasikan dan dikembangkan secara massal yang kondisinya masih sehat dan fungsi biologi dan faalnya masih potensial
MANFAAT & FUNGSI PROBIOTIK
Fungsi probiotik dalam budidaya, diantaranya:
- Mengatur kondisi mikrobiologi di air maupun sedimen.
- Membantu mengatur atau memperbaiki kualitas air.
- Meningkatkan keragaman mikro-organisme dalam air dan sedimen.
- Meningkatkan kesehatan udang dengan menghambat atau meminimalisasi efek bakteri pathogen (contoh vibrio sp).
Alie Poernomo mengatakan,Manfaat yang diharapkan dari penambahan bakteri ini adalah
Meningkatkan populasi atau kandungan bakteri non pathogenic dalam air sehingga dominan dan menekan keberadaan bakteri patogenik
Sebagai dekomposer atau penguraikan organik menjadi mineral dan mengubah senyawa toksik menjadi tidak toksik di dalam air
Hasil yang dapat diharapkan dari aplikasi probiotik:
- Berkurangnya akumulasi bahan organik di dasar tambak
- semakin berkurangnya potensi bakteri pathogenic.
- stabilitas kualitas air.
- meningkatkan kesehatan udang, melalui kondisi lingkungan yang terbentuk (kualitas air baik dan stabil)
- tercipta atau terkondisikan suatu mikroekosistem tambak (termasuk sedimen) yang menguntungkan dalam menjamin proses budidaya berkelanjutan (produktif) dari siklus ke siklus.
- Aerob (membutuhkan oksigen dalam aktivitasnya)
- Anaerob (tidak membutuhkan oksigen)
- Fakultatif (bisa membutuhkan oksigen, bisa tidak
- Ada juga bakteri fotosintetik yang dalam aktifitasnya membutuhkan sinar matahari (jenis rhodobacter)
Dari sifat bakteri tersebut kita dapat mengetahui bagaimana aplikasi dari bakteri tersebut. Sebagai contoh : jika menebar bakteri aerob jangan pada malam hari apalagi subuh karena kadar oksigen ditambak rendah
MENGAPA PROBIOTIK PENTING
Dalam budidaya udang vannamei 80 S/D 300 PL/m2, penimbunan kotoran yang disebabkan oleh sisa pakan yang tidak termakan feces / kotoran udang, dan bangkai plankton) didasar cukup cepat selama proses budidaya udang
Kotoran ini walaupun di bersihkan setiap hari masih banyak tertimbun didalam tambak.
Dalam waktu pembesaran udang selama minimum 3 s/d 4 bulan terjadi proses pembusukan terutama dalam kondisi anaerob yang menghasilkan gas beracun ( H2S, NH3, NO2, dll ) yang sangat bahaya bagi udang yang dipelihara. Udang bisa stress dan lebih peka terhadap penyakit dengan dampak akhir kegagalan budidaya.
Air sumber banyak terkontaminasi dengan virus dan bakteri pathogen.
Pengaruh negatif dari hasil pembusukan kotoran ( bahan organik ) tersebut dapat diantisipasi dengan penggunaan probiotik secara tepat ( jenis dan cara aplikasi ).
Data dilapangan, keberhasilan panen ( yang cukup mantap ) dibeberapa daerah / lokasi pada budidaya udang windu dan vanamei dimana probiotik diaplikasikan secara benar ( Lampung, Ja-Tim ).
Penggunaan probiotik dapat meningkatkan mutu dan kesehatan lingkungan dan bahan pangan
KRITERIA PROBIOTIK YANG BAIK
Probiotik yang kita aplikasikan kedalam tambak harus :
Non – pathogenik.
Mampu Hidup didalam tambak ( mis : dalam kondisi aerob, anaerob dsb. ).
Mampu Tumbuh.
Mampu Berkembang biak.
Mampu Berfungsi / bekerja aktif pada bidang masing – masing yang kita harapkan ( mis. Fermentatif / oksidatif / reduktif, memproduksikan enzyma yang dapat menguraikan karbohidrat, protein, lemak, sellulosa dsb.
APLIKASI PROBIOTIK
Aplikasi bakteri probiotik sangat penting pada budidaya vannamei apalagi dengan kepadatan tinggi dan pemberian pakan mencapai diatas 250 kg/hari/hektar.
Namun dalam sistem ini jauh lebih penting menyiapkan kondisi tambak agar bakteri yang diaplikasikan dapat bekerja dengan baik. Secara umum semua produk bakteri probiotik (merek dagang) membuat prosedur agar aplikasi pada umur udang kurang dari 60 hari, bakteri harus dikultur/dibiakkan/diaktifkan terlebih dahulu sebelum ditebar karena masih dalam kondisi dorman.
Pada proses ini ada yang menyarankan menggunakan media yang steril dengan bahan-bahan fermentasi (bahan kultur) dimasak terlebih dahulu. Sebaliknya ada produk yang menyediakan media tersendiri untuk produknya sehingga hanya dilakukan penambahan air (a dan langsung diaerasi.
Setelah udang berumur 60 hari aplikasi bakteri biasanya langsung ditebar (kecuali merek tertentu). Jika persiapan lahan dan persiapan air awal sebelum tebar telah dikondisikan dengan pemberian fermentsi kering (dedak, saponen, gula tetes dan ragi tape), maka pemberian bakteri diatas umur 60 hari dapat dikondisikan mengikuti hasil pengukuran ammonia dan nitrit, artinya aplikasi probiotik kalau memang konsentrasi ammonia dan nitrit cenderung meningkat.
Jika dikombinasikan dengan penggantian air dan pemberian zeolit, aplikasi bakteri sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah penggantian air dan pemberian zeolit. Dalam aplikasi diusahakan mengikuti susunan proses mulai fisik, kimia, kemudian biologis.
Catatan kecil tentang probitik :
Karena probiotik tersebut adalah jasad hidup maka mutunya bisa rusak kalau disimpan pada ruang yang tidak mendukung ( suhu tinggi, kelembaban tinggi ) dalam waktu yang agak lama. Penyimpanan harus dilakukan dalam ruang yang sehat ( sejuk, jauh dari uap bahan kimia toksik, kelembaban rendah, cukup ventilasi ) sehingga dalam keadaan dorman fungsi faalnya tetap potent.
Sebahagian besar tulisan ini dikutip dari tulisan Bapak Alie poernomo, saya hanya memberikan sedikit tambahan & mengedit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar